Sejak
mamaku meninggal dunia, saya dan sanak saudaraku tinggal bersama nenek dan
sanak keluarga mama. Di tempat itu juga saya melewati masa-masa kecilku dan
menjalani masa pendidikanku sebagai anak sekolah dasar sampai kelas 5. Pada
kelas 6 saya pindah sekolah ke tempat bapakku.
Di sekolah baruku ini ada banyak hal baru yang kutemui.
Teman-teman baru, situasi baru dan kondisi fisik bangunan sekolah yang sangat
memprihatinkan. Bangunan lama yang terbuat dari bambu dan bahan-bahan
lokal, ruang kelas yang tidak lengkap dan jumlah murid yang sangat sedikit
adalah beberapa masalah yang kutemui di sekolah baruku itu. Keadaan ini,
terutama kondisi fisik bangunan sekolah ini disebabkan oleh gempa bumi maha
dasyat yang mengguncang Pulau Flores beberapa tahun sebelumnya.
Namun, semua masalah itu tidak mengurangi semangatku
dalam belajar. Hal itu terbukti dengan prestasi yang kuraih triwulan pertama di
sekolah itu. Saya meraih peringkat pertama dan oleh karena prestasiku itu, saya
diangkat menjadi ketua umum di sekolah itu. Saya merasa bangga pada diriku
sendiri dan saya bersyukur karena sejak di sekolah dasar saya telah diberi
kesempatan untuk belajar menjadi seorang pemimpin.
Pengalaman menarik yang tak akan kulupakan ketika saya
menjadi salah seorang murid di sekolah baruku itu, yakni saya pernah mendapat
kepercayaan untuk mengikuti lomba lari cepat berjarak 100 meter antar sekolah.
Pada perlombaan itu saya meraih juara kedua dan menjadi utusan wilayah untuk
mengikuti lomba lari yang sama di tingkat kecamatan. Sebuah pengalaman menarik
dan patut dibanggakan.
Saya menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di sekolah
itu dengan prestasi yang memuaskan. Saya memperoleh nilai tertinggi pada ujian
akhir nasional di sekolah itu dan peringkat kedua di tingkat wilayah.