Hari Sabtu, 12 Desember 1992, terjadi bencana alam di
Flores. Sebuah gempa bumi dasyat mengguncang pulau Flores. Bangunan-bangunan
pemerintahan, rumah ibadah, sekolah, infrastruktur dan lain sebagainya rusak
berat. Bencana itu membuat penduduk menderita, kehilangan tempat tinggal,
mengalami trauma dan korban jiwa.
Pada waktu itu, saya adalah seorang murid sekolah dasar.
Ketika terjadi gempa, saya sudah berada di rumah. Sekolahku rusak berat tetapi
rumahku dan beberapa rumah di kampungku aman dari bencana itu. Tidak ada korban
jiwa juga.
Selama beberapa tahun, aktifitas di sekolah berlangsung
sebagaimana biasanya, walaupun bangunannya terbuat dari bambu dan bahan-bahan
lokal lainnya. Kira-kira tiga tahun setelah kejadian itu, kami sudah bisa
menggunakan bangunan baru.
Kejadian itu meninggalkan banyak kenangan pahit,
pengalaman traumatik, takut dan kehilangan anggota keluarga. Dan sebagai
seorang anak kecil yang pernah mengalami kejadian itu, saya masih mengalami hal
itu hingga saat ini.