Friday, 27 March 2015

Komuni Pertama

Saya adalah seorang anak yang dilahirkan oleh orang tua yang beragama katolik. Orang tuaku mendidik dan membesarkan saya dalam lingkungan masyarakat yang didominasi oleh orang-orang yang beragama katolik juga. Mereka menanamkan nilai-nilai kristiani dan tradisi-tradisi yang berlaku dalam gereja katolik sejak saya masih kecil.
Sebagai anak yang beragama katolik, salah satu tradisi yang menjadi kerinduan tiap anak kecil atau pun orang dewasa yang telah dipermandikan adalah menyambut Tubuh Kristus atau Komuni Suci pada setiap perayaan ekaristi. Saya pun demikian. Kerinduanku itu terpenuhi pada waktu saya kelas 5 SD. Seluruh kegiatan dan persiapan-persiapan kuikuti dengan tekun agar saya boleh menyambut Yesusku dengan hati yang layak dan suci.
29 Juni 1997 adalah hari yang istimewa dalam hidup keagamaanku. Untuk pertama kalinya pada saat itu saya menyambut Komuni Suci. Saya sangat bahagia, walaupun hati kecilku menangis karena kebahagiaanku tidak disaksikan oleh orang yang sangat kusayangi, yaitu mamaku yang telah meninggalkanku untuk selamanya ketika saya masih kecil. Tetapi saya tidak sedih saya memiliki saudari yang pengganti mamaku. Dialah yang menjadi pendampingku dalam menyambut Komuni Suci saat itu.
Sejak saat itu, Arry kecil pun tumbuh menjadi seorang katolik yang tidak mengalami kerinduan pada Komuni Suci lagi. Setiap kali mengikuti perayaan ekaristi, dia selalu menyambut Yesus yang diyakini sebagai Tuhannya.
Comments
0 Comments