Setelah
lulus sekolah dasar, saya melanjutkan pendidikanku ke sekolah menengah pertama.
Dari sejumlah sekolah yang ada di kotaku, saya memilih sebuah sekolah swasta
katolik sebagai tempat studiku. Pada sekolah ini saya mengenal banyak teman
dari berbagai daerah yang berbeda. Di antara teman-temanku, saya adalah siswa
yang paling rajin, disiplin, teratur dan bertanggung jawab. Demikianlah kesan
dan pendapat dari guru-guru di sekolahku tentang saya. Karena hal inilah pada
kelas 2, saya dipercaya menjadi ketua OSIS di sekolah itu. Saya mendapat
kesempatan lagi untuk belajar menjadi seorang pemimpin. Kepercayaan itu adalah
bentuk apresiasi dari teman-temanku dan guru-guruku atas ketekunan dan prestasi
yang kuraih di sekolah itu.
Sejalan dengan perkembangan usiaku, saya pun mulai
mengalami perubahan-perubahan baik secara rohani maupun jasmani. Seperti
lazimnya terjadi pada teman sebayaku, saya pun mulai merasakan adanya
ketertarikan pada teman wanitaku. Saya mengalami jatuh cinta pertama pada gadis
kecilku yang adalah adik kelasku. Bersamanya, kami mulai merajut benang asmara
dan belajar melakoni kisah cinta sepasang anak remaja. Benar kata orang, “cinta
pertama tak akan pernah mati”. Pengalaman jatuh cinta pertama dengan gadis
kecilku itu hingga saat ini menjadi kenangan paling indah yang pernah ada dalam
sejarah hidupku.