Thursday, 20 July 2017

SEBUAH KALIMAT YANG INDAH

Ini hari pertama masuk sekolah setelah hampir sebulan liburan panjang akhir tahun pelajaran. Anak-anak dengan wajah gembira dan langkah gagah memasuki halaman sekolah. Rona sumringah mereka menyambut adik-adik, murid baru yang lucu-lucu dan imut-imut. Senang bertemu lagi dengan teman-teman lama yang sudah lama tak bersua.
Pada hari keempat di tahun ajaran baru itu, kelas 4B ada pelajaran bahasa Inggris. Pak guru mengajak anak-anak di pertemuan pertama ini untuk menulis 10 kata yang berkaitan dengan liburan. Lalu membuat kalimat sederhana menggunakan kata-kata itu. Misalnya, On my holiday, I went to Yogyakarta to visit my grandparents. Anak-anak antusias. Rupanya materi pembelajaran tersebut mengakomodasi cerita hebat tentang momen liburan mereka tahun ini.
Namanya Natalia. Seorang anak puteri yang agak pendiam dan kurang percaya diri. Sepertinya dia tidak tertarik dengan tema pelajaran itu. Ekspresi wajahnya datar. Tatapannya redup, kurang antusias. Pak guru mendekat, bilang satu dua kalimat dukungan. Dia mengenal anak itu dengan baik. Ada “sesuatu” yang sudah dipahaminya tentang muridnya yang satu itu. I spent all my times on holiday with my parents at our sweet home. Itu adalah kalimat indah buatan Natalia. Bukan hanya dalam susunan kata yang teratur dan benar menurut grammar tapi realita di balik kalimat hebat itu. Mata pak guru berkaca sesaat setelah suara lantang penuh bangga terlontar dari mulut Natalia. Kalimat hebat itu mengudara, memenuhi sudut-sudut ruang kelas 4B. Sebuah kalimat indah dari seorang anak panti asuhan.

Malang, 20 Juli 2017
Walter Arryano
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment