Sepak bola adalah cabang olahraga
yang paling popular di dunia saat ini. Memasuki abad ke-21, olahraga ini telah
dimainkan oleh lebih dari 250 juta orang di 200-an negara. Olahraga yang telah
dimulai sejak abad ke 2-3 SM oleh dinasti Han di negeri Cina ini digandrungi
oleh hampir semua lapisan masyarakat, kelompok usia, pria maupun wanita. Mereka
berpatisipasi dalam dunia sepak bola entah sebagai pemain, pendukung, peminat,
penonton secara langsung atau melalui televisi, pendengar radio atau pembaca
media cetak.
Tulisan ini tidak bermaksud untuk
memaparkan sejarah ataupun perkembangan sepak bola. Tulisan ini merupakn uraian
sederhana dari gagasan-gagasan reflektif tentang nilai-nilai yang bisa dimaknai
dalam olahraga sepak bola. Ulasan spiritualitas sepak bola ini akan ditinjau
dari tiga aspek yang terkandung di dalamnya sebagaimana spirit kegiatan Refreshing Tahunan para Frater BHK pada
Desember 2014, yaitu Olah raga, Olah rasa dan Olah mental beserta hubungannya
dengan komunitas hidup membiara.
Olah Raga
Seperti olahraga pada umumnya,
sepak bola juga merupakan sebuah aktivitas fisik yang efektif dalam mengolah
raga atau tubuh kita menjadi lebih sehat. Raga atau tubuh jasmani kita yang
menjadi lelah dan kurang bersemangat oleh karena berbagai pekerjaan terutama
yang menguras pikiran perlu diolah kembali melalui sepak bola. Olahraga ini
adalah salah satu upaya alternatif untuk membuat tubuh kita menjadi lebih sehat,
segar dan bersemangat.
Menurut para spesialis ortopedi,
dengan melakukan olahraga sepak bola secara tertatur, tubuh kita akan memiliki
kepadatan tulang 1,3 lebih tinggi. Kepadatan tulang yang tinggi meminimalisir
terjadinya osteoporosis yang membuat badan kita menjadi bungkuk. Hal ini
berarti, olahraga sepak bola yang dilakukan secara teratur dapat mengurangi
dampak pembungkukan badan yang disebabkan oleh osteoporosis.
Sepak bola juga dapat meningkatkan
kesegaran tubuh, fleksibilitas dan kekuatan otot. Bermain sepak bola
meningkatkan kekuatan otot kaki, paha, perut dan dada. Otot yang terus dilatih
membuat tubuh menjadi lebih sehat, fleksibel, segar dan berdaya tahan kuat
sehingga tidak mudah terserang virus penyakit.
Bagi yang ingin menjaga badannya
agar tetap ideal, olahraga sepak bola bisa menjadi salah satu pilihan solusi.
Permainan sepak bola merupakan kombinasi gerakan olahraga aerobic. Dua gerakan
yang mutlak dilakukan dalam permainan sepak bola adalah lari dan lompat. Kedua
gerakan ini cukup efektif dalam membakar lemak tubuh untuk menghindari
kegemukan dan membuat badan tetap ideal. Lari dan lompat juga membantu jantung
supaya bisa bekerja secara lebih efisien.
Olah Rasa
Olah rasa merupakan
teknik dalam mengolah atau mengontrol dinamika emosi atau perasaan-perasaan. Di
dalam permainan sepak bola kita pasti akan mengalami berbagai perasaan.
Misalnya, senang karena menang atau sedih dan kecewa karena kalah, bangga
karena menciptakan gol atau karena permainan kita dinilai baik, marah karena
dikasari pemain lawan atau juga jengkel karena teman dalam tim kita bermain
kurang baik, dan sebagainya. Semua perasaan ini normal dan baik untuk dialami
lantaran kita adalah manusia yang berpesaraan. Menjadi tidak baik jika
perasaan-perasaan itu membawa kita pada dampak negatif. Misalnya, terjadi
perkelahian karena benturan yang terjadi dalam permainan. Kita mereaksi
benturan bukan dalam tindakan yang sportif tetapi melibatkan aksi kekerasan
fisik. Di sisi lain misalnya karena kekesalan atau kekecewaan yang kita rasakan
oleh karena permainan teman dalam tim kita kurang baik, kita menjadi sangat
marah lalu memperlihatkan reaksi-reaksi negatif. Reaksi-reaksi negatif yang
diperlihatkan entah secara verbal mau non-verbal dapat mempengaruhi mental
orang lain. Ia akan merasa tertekan, takut, malu dan kurang bersemangat.
Oleh karena itu,
dibutuhkan kedewasaan dan kematangan emosional dalam menyikapi setiap gesekan
atau benturan serta masalah-masalah yang terjadi di lapangan dalam permainan
sepak bola. Menurut Hurlock (1990), individu yang dikatakan matang secara emosional
yaitu:
a) Dapat
melakukan kontrol diri yang bisa diterima secara sosial. Individu yang emosinya
matang mampu mengontrol ekspresi emosi yang tidak dapat diterima secara sosial
atau membebaskan diri dari energi fisik dan mental yang tertahan dengan cara
yang dapat diterima secara sosial.
b) Pemahaman
diri. Individu yang matang, belajar memahami seberapa banyak kontrol yang
dibutuhkannya untuk memuaskan kebutuhannya dan sesuai dengan harapan
masyarakat.
c) Menggunakan
kemampuan kritis mental. Individu yang matang berusaha menilai situasi secara
kritis sebelum meresponnya, kemudian memutuskan bagaimana cara bereaksi
terhadap situasi tersebut.
Senada dengan
pendapat di atas Covey (2005), mengemukakan bahwa kematangan emosi adalah
kemampuan untuk mengekspresikan perasaan yang ada dalam diri secara yakin dan
berani, diimbangi dengan pertimbangan-pertimbangan akan perasaan dan keyakinan
individu lain.
Berdasarkan
gagasan-gagasan di atas dapat disimpulkan bahwa kematangan emosi seseorang
ditentukan oleh pemahaman diri yang baik dan kemampuan mengontrolnya serta
kapabilitas dalam mengkritisi situasi dan mengekspresikannya secara bijak agar
dapat diterima orang lain dalam kehidupan bersama. Kita dapat mengolah dan
melatih diri melalui olah rasa dalam permainan sepak bola.
Olah Mental
Seperti
yang telah diuraikan di atas, olahraga sepak bola membawa pengaruh baik dalam
meningkatkan kesehatan tubuh (fisik) maupun emosional seseorang. Aktivitas
fisik yang dilakukan dalam sepak bola juga memberi dampak positif dalam
menyembuhkan masalah kesehatan mental dan stres. Setiap aktivitas fisik
memproduksi endorfin yaitu molekul yang berfungsi sebagai obat penenang dan
mengurangi rasa sakit karena ketegangan atau stres. Secara lengkap dampak positif dari olahraga secara umum
berdasarkan temuan Daniel M. Landers, professor ilmu kesehatan fisik dan
olahraga dari universitas Arizona dapat diuraikan seperti berikut:
a) Olahraga
dapat mengurangi stres
Berolahraga
dapat membantu kita mengurangi kegelisahan hati dan bahkan dapat melawan
kemarahan. Ketika jantung kita bekerja pada saat berolahraga, maka otomatis
konsentrasi pikiran tidak akan terfokus pada masalah. Selain dapat mengalihkan
pikiran, aerobik yang rutin juga dapat meningkatkan ketahanan kardiovaskular
(berkaitan dengan kesehatan jantung dan pembuluh darah), sehingga nantinya kita
dapat bersikap tidak terlalu berlebihan dalam menyikapi suatu masalah.
Aktifitas yang terbukti efektif dalam melawan ketegangan otak adalah aerobik
seperti berjalan kaki, bersepeda, renang, lari dan lompat.
b) Olahraga
dapat meningkatkan kekuatan otak
Kegiatan
fisik yang dilakukan secara rutin dan teratur bisa meningkatkan daya reaksi,
konsentrasi, kreativitas dan kesehatan mental kita. Hal ini terjadi karena
tubuh memompa lebih banyak darah sehingga kadar oksigen dalam peredaran darah
juga meningkat sehingga mempercepat pemasukan darah ke otak. Para ahli
berpendapat, bahwa otak yang cukup mendapat asupan darah berdampak pada meningkatnya
reaksi fisik dan mental seseorang.
c) Olahraga
dapat melawan penuaan
Hasil
penelitian membuktikan bahwa dengan hanya berolahraga ringan seperti berjalan
kaki saja dapat membantu tubuh mencegah penurunan daya kerja otak bagi para
lanjut usia. Semakin lama dan seringnya kegiatan berjalan kaki ini dilakukan
maka ketajaman pikiran dan daya ingat juga akan semakin membaik.
d) Olahraga
dapat meningkat perasaan bahagia
Jalan
menuju kebahagian secara alami dapat diraih dengan menggerakkan tubuh secara
rutin. Olahraga terbukti manjur dalam meningkatkan hormon penumbuh rasa bahagia
dalam otak kita, seperti adrenalin, serotonin, dopamin dan endorphin, yang
merupakan pembunuh nomor satu penyakit hati. Olahraga juga dapat mengurangi
rasa bosan serta meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur.
e) Olahraga
dapat meningkatkan kepercayaan diri
Dewasa
ini rasa percaya diri dapat dicapai tidak hanya dengan mengandalkan keindahan
fisik saja. Sebuah studi kasus di AS membuktikan bahwa para remaja yang aktif
berolahraga memiliki kadar kepercayaan diri yang sama kuat dengan teman-teman
mereka yang memiliki tubuh dan penampilan indah. Kemantapan diri ini terletak
pada hasil yang mereka dapatkan, yakni citra tubuh yang sehat dan kekuatan
fisik yang prima.
Tubuh
yang sehat membawa hidup dalam ketenangan. Ada keharmonisan dan damai yang
mengalir dari dalam diri. Olahraga yang teratur akan memberikan kesehatan tubuh
yang baik dan juga ketenangan pikiran (mental) serta pencapaian kemampuan intelek
yang lebih tinggi. Sepak bola adalah satu olahraga yang membawa kita pada
kesehatan tubuh, emosi dan mental.
Spiritualitas Sepak Bola dan Hidup Membiara
Dalam hidup membiara, spiritualitas sepak bola berperan sebagai
faktor lain yang turut mendukung para pelaku hidup bakti dalam menjalani
hidupnya. Berbagai hal yang telah dikemukakan di atas jika diperhatikan dan
dijalani dengan sungguh-sungguh dapat memberi andil untuk menjaga kesehatan
mereka baik secara jasmani, hidup rasa (emosi) maupun mental. Hal ini menjadi
penting karena jika tubuh secara utuh (mencakup raga, rasa dan mental) dalam
keadaan sehat, karya pelayanan yang diembani dapat dijalani dengan baik,
tanggung jawab, semangat dan penuh sukacita.
Selain itu, ada hal-hal lain yang menjadi bagian dari spiritualitas
sepak bola yang juga berkontribusi bagi kehidupan membiara di antaranya sebagai
berikut:
a)
Latihan kepemimpinan dan kerja sama
Sepak bola adalah permainan tim. Melalui permainan sepak
bola, kita melatih diri berkerja dalam tim (teamwork). Di dalam sebuah tim yang
ideal pasti ada seorang pemimpin dan anggota yang dipimpin. Seorang pemimpin
dalam dunia sepak bola disebut kapten tim, bertugas sebagai pemimpin kelompok,
mengatur, mengkoordinir dan membagi tugas anggota tim, menjadi panutan dalam
hal tanggung jawab dan disiplin. Adanya kerja sama yang baik dan jujur,
keterbukaan dan saling mendengarkan antara pemimpin dan anggota untuk
menciptakan sebuah tim solid dan berwibawa. Model spiritualitas di lapangan
sepak bola ini bisa dibawa ke dalam kehidupan bersama dalam komunitas religius.
b)
Menumbuhkan semangat persaudaraan
Dalam komunitas hidup membiara ada berbagai momen yang
memungkinkan tiap anggota terlibat bersama, misalnya yang paling esensial
seperti doa, makan dan rekreasi. Ada juga karya perutusan yang dijalani
bersama. Sepak bola juga adalah salah satu aktivitas dalam komunitas religius yang
dilakukan bersama saudara yang lain. Olahraga ini mampu menumbuhkan semangat
persaudaraan karena dalam bermain setiap anggota bisa saling melayani, saling
mendukung, saling mengingatkan; ada kerendahan hati untuk mengakui kesalahan
yang dilakukan; ada tawa canda, senda gura, kegembiraan dan sukacita yang
mengalir secara alami. Semua hal itu dapat menguatkan ikatan tali persaudaraan
sebagai satu keluarga religius.
c)
Sarana sublimasi
Dalam psikologi, sublimasi ialah suatu proses kejiwaan
berupa penggunaan aktivitas pengganti untuk memuaskan motif-motif yang tidak
tersalurkan dengan cara yang dapat diterima secara sosial. Atau secara
sederhana dapat dikatakan sublimasi merupakan upaya menyalurkan energi negatif
melalui aktivitas yang positif dan bermanfaat.
Para pelaku hidup bakti oleh karena kesibukannya menjalani
tugas perutusan maupun keseharian dalam hidup berkomunitas dapat pula
mengalangi kepenatan, bosan, jenuh, lesu dan stres. Semua energi negatif
tersebut dapat disalurkan (dibuang) di lapangan melalui permainan sepak bola
sehingga tubuh menjadi lebih semangat, segar, sehat dan terhindar dari tumpukan
energi-energi negatif yang tidak baik untuk kesehatan mental.
d)
Latihan bersosialisasi
Tak dapat dipungkiri bahwa kehidupan membiara berpotensi
membangun hidup bersama dengan orang lain (umat/masyarakat). Permainan sepak
bola yang adalah permainan tim membantu meningkatkan kemampuan bersosialisasi.
Artinya, dalam olahraga ini tersedia kesempatan untuk belajar berinteraksi
dengan orang lain, mengenal dan dikenal orang lain, memiliki banyak teman, berkomunikasi
dengan mereka dan berkolaborasi sebagai sebuah tim. Hal-hal tersebut sangat
berguna bagi para pelaku hidup bakti sebagai modal untuk membangun relasi
dengan orang-orang di luar biara khususnya orang-orang yang mereka layani
maupun yang berkarya bersama mereka.
Itulah nilai-nilai yang bisa dipetik dan dimaknai dalam
permainan sepak bola. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa spiritualitas
sepak bola turut memberi sumbangsih bagi kehidupan membiara sejauh para pelaku
hidup bakti itu mau dan mampu memaknainya.
Penutup
Olahraga sepak bola sangat bermanfaat bagi kesehatan
jasmani maupun rohani manusia. Tiga aspek yaitu raga, rasa dan mental sebagai
satu kesatuan yang utuh dalam diri seorang individu dapat diolah melalui
olahraga yang sangat popular ini. Kecerdasan mengolah ketiga aspek tersebut
penting dimiliki agar spiritualitas sepak bola bermanfaat bagi kesehatan jiwa
raga manusia.
Bagi komunitas religius, olahraga sepak bola
juga memberi andil sebagai sarana membangun hidup bersama dan persaudaraan yang
lebih kuat, sehat dan penuh sukacita. Bagaimana cara mengolahnya, kembali
kepada masing-masing pribadi yang bersangkutan. Perlu juga diberi penekanan
bahwa semua hal positif yang diperoleh dari olahraga sepak bola bisa berubah
menjadi masalah jika dilakukan tanpa dilandasi sikap tanggung jawab dan tahu
batas. Oleh karena itu, dibutuhkan kedewasaan dan kerendahan hati; tahu batas
waktu, sadar akan kekuatan fisik yang dimiliki; perlu istirahat jika sudah lelah
sehingga selalu ada spirit baru untuk
aktivitas-aktivitas dan tugas-tugas lain di komunitas setelah olahraga sepak
bola.