biarkan pena berbicara |
Jingga mengintip di langit
senja. Kawanan camar terbang melintasi dermaga tua yang membentang di sisi
lautan. Ombak-ombak berlari, berkejaran, lalu pecah dan berbuih di bibir
pantai. Setitik semburannya terciprat dan mengenai wajahku. Wajah sayu yang
sembab karena tersiram hujanan haru oleh kenangan masa laluku.
Aku sendiri duduk di
pinggir dermaga tua itu saat semburat senja mulai merona di batas cakrawala.
Hanya untuk menghabiskan waktu, berbagi kisah bersama seseorang. Aku
memanggilnya sang guru. Beliau adalah seorang biarawan, frater kekal yang
sepanjang hidupnya mendedikasikan dirinya sebagai seorang guru. Dia sangat
terkenal sebagai seorang frater guru yang menguasai bidang musik. Ia pandai
bermain organ, melatih paduan suara, dan menciptakan lagu-lagu rohani.
Kepiawaiannya dalam bidang musik membuat dia terlihat “selalu” muda dan disukai
banyak orang terutama kaum muda. Bagi dia, musik adalah jiwanya. Sampai-sampai
ada konfrater yang menggodanya, kalau tidak main musik satu hari, ia bisa sakit
satu minggu. Itulah sang guru yang juga seorang biarawan itu.
Sore itu, bertemankan sepi
dan alunan suara ombak, aku tenggelam dalam diamku. "Frater minta maaf,
frater dulu terlalu kasar dengan kalian." Mataku berkaca-kaca saat
mengulang kembali kata-kata yang pernah kuungkapkan di hadapan mantan muridku
beberapa waktu lalu saat mereka mengunjungiku. Aku masih ingat, salah seorang
dari mereka yang tidak hanya memelukku tetapi dia juga mencium kakiku.
"Frater tidak kasar. Frater tidak menyakiti hati kami. Kami tahu bahwa
setiap hentakan rotan yang frater berikan, itu adalah tanda bahwa frater
mencintai kami. Rotan-rotan itulah yang membuat kami seperti sekarang
ini." Kata-kata itulah yang telah merekahkan titik-titik kristal di
pelupuk mataku senja itu. Kata-kata dari orang nomor satu di sebuah kabupaten
di pulau Flores. Seorang mantan muridku yang terkenal paling nakal di
angkatannya dulu. Itulah secuil kisah yang menjadi pemicu hadirnya sembab di
mataku senja itu.
Malang, 21.10.17
sang tenang