biarkan pena berbicara |
Ini sudah hari Minggu ke tiga sejak pertanyaan itu
mulai berkecamuk di hatinya. Grace, si putri bungsu yang cantik itu masih ingat
kesepakatan yang telah diputuskan bersama beberapa waktu lalu saat semua
anggota keluarga berkumpul untuk menikmati santap malam bersama. Kala itu sang
ayah mengusulkan supaya Grace bersama Dave, kakaknya menyisihkan sebagian uang
jajan mereka selama seminggu sekolah untuk kolekte pada misa hari Minggu di
ujung pekan. Demikian juga sang ayah dan ibu, mereka melakukan hal yang sama.
Besar kolekte yang akan diberikan masing-masing juga disampaikan dalam
"rapat" keluarga itu dan disetujui oleh semuanya. Tetapi kenapa
ibunya seakan mengabaikan kesepakatan itu. Hal ini yang membuat Grace tidak
tenang selama mengikuti Misa tiga hari Minggu terakhir ini dan terus bertanya
dalam hatinya.
"Sayang, ibu nggak curang kok. Ibu selalu memberi
kolekte sesuai janji ibu waktu itu. Hanya ibu belum cerita sama Grace ke mana
kolekte ibu yang lainnya itu." Itu jawaban sang ibu saat Grace bertanya,
agak protes ihwal kolekte ibunya yang selalu kurang dari kesepakatan. Lalu sang
ibu mengajak Grace ke pasar di suatu hari libur dan menunjukkan di mana
"kotak persembahan" yang ke dalamnya sang ibu biasa menaruh kolekte
yang lain itu. "Sayang, begitulah selama ini ibumu menepati janjinya,
sebagian dibawa ke gereja dan sebagian yang lain dimasukkan di kotak nenek
renta yang sakit-sakitan itu," kata sang ayah menenangkan rasa penasaran
putri kecilnya di suatu senja yang anggun.
Malang, 08.10.17
sang tenang
Sharing yang hot Frater.
ReplyDelete