Setiap orang memiliki hari-hari istimewa
dalam hidupnya. Ada hari kelahiran, hari pertama masuk sekolah, hari wisuda,
hari pertama kali bertemu pasangan, hari pernikahan, dan sebagainya. Sepanjang
usia seseorang, ada satu hari yang menjadi hari kelahirannya. Hari ini
ditetapkan sebagai penanda dia memulai hidupnya di dunia ini, di luar rahim
ibunya. Karena ini merupakan salah satu hari istimewa dalam hidupnya, maka
tidak heran setiap tahun akan selalu diperingati. Berbagai bentuk peringatan
dilakukan untuk mengenang dan memberi makna pada hari yang khusus ini. Dalam
beberapa kebudayaan, memperingati hari ulang tahun seseorang biasa dilakukan
dengan mengadakan pesta ulang tahun bersama keluarga dan sahabat kenalan.
Hadiah juga sering diberikan kepada orang yang merayakannya. Pada momen seperti
ini, sudah menjadi kebiasaan untuk memperlakukan seseorang secara istimewa pada
hari ulang tahunnya. Hal ini pula yang menjadi latar belakang populernya perayaan
atau pesta ulang tahun hingga hari ini.
Dalam hidup membiara, merayakan hari ulang
tahun kelahiran bagi seorang anggota menempati posisi spesial di antara
hari-hari khusus yang berkaitan dengan kehidupan membiara. Ada beberapa spirit
yang bisa dimaknai dari perayaan perekat tali persaudaraan ini. Berikut ini
akan diuraikan poin-poin spiritualitas yang bisa ditimba dari perayaraan hari
ulang tahun dalam konteks kehidupan membiara.
Momen mensyukuri
anugerah Allah dan evaluasi diri
Nafas kehidupan adalah anugerah Allah yang
paling berharga. Setiap orang yang dilahirkan ke dunia ini dan hidup, ia telah
menikmati anugerah itu. Oleh karena itu, memperingati hari ulang tahun
kelahiran adalah momen istimewa untuk mensyukuri hadiah terindah dari Tuhan
ini. Ini menjadi saat yang tepat untuk merayakan syukur atas rahmat kehidupan
yang diterima, buah kasih, pemberian Sang Ilahi. Hal ini penting karena dalam
realitanya ada banyak orang yang tidak mengalaminya. Ada anak yang belum sempat
lahir tapi sudah meninggal dalam rahim ibunya. Ada orang yang kelihatannya
segar bugar tapi dalam sekejap sudah kehilangan nafas hidup. Ada orang yang
berjuang antara mati dan hidup karena sakit penyakit yang menggerogotinya. Ada
pula yang harus meninggal walau masih belia karena memang begitulah jalan hidup
yang sudah digariskan oleh Yang Mahakuasa. Dengan demikian, bagi kita yang
masih diberi kesempatan untuk hidup, perayaan hari ulang tahun kelahiran
menjadi momen berahmat untuk mengucap syukur dan terima kasih kepada Sang
Pemberi hidup, yaitu Allah sendiri.
Kita juga bisa memanfaatkan kesempatan ini
sebagai saat untuk merefleksikan kembali perjalanan hidup kita yang telah
berlalu. Sejauh mana hidup kita telah memberi “hidup” bagi sesama kita? Apakah
kehadiran kita telah memberi arti bagi kehidupan orang lain? Ataukah malah
sebaliknya, kita menjadi beban bagi sesama, kita menjadi batu sandungan bagi
orang lain? Demikian pertanyaan reflektif, pemandu permenungan kita untuk
melihat kembali jalan hidup kita yang telah dilalui, sambil menyiapkan niat-niat
apa yang perlu direalisasikan dalam hidup kita di hari-hari yang akan datang.
Perayaan hari ulang tahun kelahiran juga menjadi momen mengevaluasi diri.
Membagi
semangat persaudaraan
Salah satu spirit yang diusung oleh para
pelaku hidup membiara adalah berbagi hidup dengan sesama saudara. Hidupku
adalah hadiah bagi saudaraku, demikian sebaliknya, saudaraku adalah hadiah bagi
hidupku. Untuk menerjemahkan spirit tersebut, perayaan hari ulang tahun bisa
menjadi wadahnya. Hari ulang tahun kelahiran merupakan hari istimewa konfrater
kita. Oleh karena itu, memberi perhatian lebih di hari istimewanya ini menjadi suatu
keharusan. Wujudnya bermacam-macam, bisa berupa mendoakan saudara kita secara
pribadi maupun bersama dan mempersembahkannya dalam kurban Ekaristi, memberi hadiah
dan ucapan selamat, ikut bergembira bersamanya, dan sebagainya. Berbagai bentuk
perhatian itu adalah dukungan yang bisa kita lakukan kepada saudara yang
berulang tahun. Ini semua adalah langkah-langkah sederhana untuk mempererat dan
membagi semangat persaudaraan.
Selain itu, berkumpul untuk makan bersama,
merayakan hari ulang tahun seorang anggota juga menjadi sarana perekat spirit
fraternitas. Hampir semua biara merayakan hari ulang tahun bagi anggotanya
dengan makan bersama. Penekanannya bukan terletak pada makan-makannya tetapi
lebih pada kebersamaannya. Ini berarti selain ikut bergembira dengan yang
berulang tahun, berkumpul untuk makan bersama, merayakan hari ulang tahun
seorang anggota memberi ruang dan waktu bagi kita untuk berkumpul bersama
konfrater yang lain dalam semangat persaudaraan. Setiap anggota diberi tugas
dan tanggung jawab sebagai karya perutusan yang diembannya. Konsekuensinya dia
memiliki keterbatasan waktu untuk bertemu, berbagi, bergembira bersama dalam
suasana persaudaraan. Dalam hal ini, kesempatan merayakan hari ulang tahun
sesama anggota menjadi sangat berarti demi mempererat semangat persaudaraan.
Semangat
kesederhanaan
Perayaan ulang tahun sebagaimana perayaan-perayaan
lainnya tidak terlepas dari acara makan-makan. Namanya pesta selalu identik
dengan makan enak dan berlimpah. Hal ini menimbulkan kesan yang kurang sejalan
dengan semangat kesederhanaan yang menjadi kekhasan para pelaku hidup bakti. Ini
menjadi tantangan bagi kita yang mengikrarkan kaul kemiskinan. Jangan sampai nada
sindiran yang berbunyi seperti, “mereka (kaum berjubah) yang mengucapkan kaul,
kita (umat/kaum sederhana) yang menghayatinya, benar-benar terjadi pada kita.
Kritikan itu perlu kita perhatikan bukan karena ingin terhindar dari sasaran
sindirian tetapi memang demikianlah seharusnya, bahwa hidup kita, para
penghayat kaul kemiskinan tetap berlandaskan semangat kesederhanaan dan
ugahari.
Berkaitan dengan ini, ada persoalan lain
terjadi dalam komunitas-komunitas biara. Ada anggota yang sangat anti jika hari
ulang tahunnya dirayakan dengan makan-makan enak dan berlimpah. Tapi ada juga
anggota yang merasa kurang diperhatikan jika hari ulang tahunnya tidak ada
pesta. Menghadapi hal ini, peran pemimpin komunitas menjadi penting untuk
memutuskan yang tepat dan baik bagi semua. Tentu melalui dialog untuk mencapai
kesepakatan dalam suasana persaudaraan bersama seluruh anggota. Prinsipnya,
anggota perlu mendapat perhatian lebih di hari ulang tahun yang merupakan hari
istimewanya dan semangat kesederhanaan jangan sampai dikalahkan oleh dorongan kedagingingan
kita.