Oleh Arianus Adam Raja Oja
CGP Angkatan 11 Kabupaten Ende
Pendahuluan
Program Guru
Penggerak telah membawa saya melalui perjalanan pembelajaran yang kaya akan
wawasan baru tentang kepemimpinan dan pengambilan keputusan. Dalam tulisan ini,
saya akan merangkum pengalaman dan pemahaman saya dari berbagai modul, terutama
modul 3.1, yang mengajarkan tentang dilema etika, bujukan moral, pengambilan
keputusan, dan pengaruhnya terhadap pendidikan yang memerdekakan. Refleksi ini
juga akan menunjukkan bagaimana materi-materi tersebut terhubung satu sama lain
dan relevan dengan praktik nyata dalam kepemimpinan pendidikan.
Kaitan Filosofi Ki
Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka dalam Pengambilan Keputusan Pemimpin
Filosofi Ki Hajar
Dewantara mengajarkan kita tentang pentingnya seorang pemimpin yang “Ing
Ngarsa Sung Tuladha” (memberi teladan di depan), “Ing Madya Mangun Karsa”
(membangkitkan semangat dari tengah), dan “Tut Wuri Handayani”
(memberikan dorongan dari belakang). Prinsip Triloka ini berkaitan erat dengan
pengambilan keputusan sebagai pemimpin. Seorang pemimpin harus mampu memberi
teladan dalam setiap keputusannya, memotivasi, dan mendukung murid serta rekan
kerja. Filosofi ini membentuk kerangka berpikir saya dalam memutuskan kebijakan
yang adil, bijaksana, dan berfokus pada kepentingan murid.
Pengaruh
Nilai-Nilai Pribadi terhadap Pengambilan Keputusan
Nilai-nilai yang
tertanam dalam diri kita, seperti kejujuran, keadilan, dan rasa tanggung jawab,
sangat berpengaruh terhadap prinsip-prinsip yang kita gunakan dalam pengambilan
keputusan. Saya menyadari bahwa setiap keputusan yang saya buat selalu dipengaruhi
oleh keyakinan saya tentang pentingnya integritas dan empati dalam pendidikan.
Ketika dihadapkan pada dilema etika, saya kembali pada nilai-nilai ini untuk
memastikan bahwa keputusan saya tidak hanya memecahkan masalah saat ini, tetapi
juga memberikan dampak positif jangka panjang.
Pengambilan
Keputusan dan Kegiatan Coaching
Proses pengambilan
keputusan yang efektif sering kali membutuhkan refleksi mendalam, dan di
sinilah coaching sangat membantu. Dalam program ini, sesi coaching
yang diberikan oleh fasilitator telah membantu saya menganalisis dan
mengevaluasi keputusan yang telah diambil. Melalui pertanyaan terbuka dan
bimbingan, saya dapat lebih jelas melihat apakah keputusan yang diambil sudah
tepat atau masih perlu disesuaikan. Coaching juga membuka ruang untuk
mendalami pemikiran kritis dan menantang asumsi yang saya buat selama proses
pengambilan keputusan.
Pengaruh
Pengelolaan Sosial-Emosional terhadap Pengambilan Keputusan
Kesadaran
sosial-emosional memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan, terutama
saat menghadapi dilema etika. Sebagai seorang guru, kemampuan untuk mengelola
emosi dan mempertimbangkan perasaan orang lain membantu saya membuat keputusan
yang lebih manusiawi dan tidak reaktif. Ketika saya mengelola emosi dengan
baik, saya dapat lebih tenang dalam menilai situasi, terutama dalam menghadapi
konflik di kelas atau antar-rekan kerja.
Kaitan Studi Kasus
Moral dengan Nilai-Nilai yang Dianut Pendidik
Dalam mempelajari
berbagai studi kasus tentang dilema moral, saya melihat bahwa nilai-nilai dasar
yang dianut seorang pendidik sangat mempengaruhi keputusan yang diambil.
Misalnya, saat menghadapi kasus tentang tindakan disiplin terhadap murid, nilai
keadilan dan kasih sayang harus seimbang. Saya belajar bahwa setiap keputusan
harus didasari pada prinsip etis yang kuat agar keputusan tersebut mencerminkan
kebaikan yang lebih luas.
Dampak Pengambilan
Keputusan terhadap Lingkungan Belajar yang Positif
Pengambilan
keputusan yang bijak tidak hanya menyelesaikan masalah, tetapi juga menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif. Keputusan yang melibatkan partisipasi aktif
murid dan guru dapat membangun suasana yang aman, nyaman, dan mendukung
pertumbuhan. Pengalaman ini telah membuat saya lebih menyadari pentingnya
melibatkan semua pihak dalam proses pengambilan keputusan untuk menciptakan
iklim yang positif.
Tantangan dalam
Pengambilan Keputusan Dilema Etika
Salah satu
tantangan terbesar dalam mengambil keputusan terkait dilema etika adalah adanya
perbedaan nilai di antara berbagai pihak. Di lingkungan saya, sering kali ada
perbedaan pendapat antara guru, murid, dan orang tua dalam memutuskan tindakan
terbaik untuk menghadapi suatu masalah. Tantangan ini memerlukan perubahan
paradigma untuk mengedepankan kolaborasi, dialog terbuka, dan penerimaan
terhadap keragaman perspektif.
Pengaruh
Pengambilan Keputusan terhadap Pengajaran yang Memerdekakan
Program ini
menekankan pentingnya memberikan kebebasan kepada murid untuk belajar sesuai
dengan potensi mereka. Pengambilan keputusan yang tepat memungkinkan saya untuk
merancang pembelajaran yang berdiferensiasi, menghormati kebutuhan individu
murid, dan memerdekakan mereka dari pendekatan satu ukuran untuk semua. Saya
belajar bagaimana keputusan dalam pembelajaran harus disesuaikan dengan konteks
dan potensi masing-masing murid.
Dampak Pengambilan
Keputusan Pemimpin terhadap Masa Depan Murid
Seorang pemimpin
pembelajaran memiliki pengaruh besar terhadap masa depan murid.
Keputusan-keputusan yang kita buat hari ini, baik di dalam kelas maupun dalam
kebijakan sekolah, akan berdampak jangka panjang. Saya menjadi lebih sadar
bahwa setiap keputusan harus berlandaskan pada keinginan untuk memberdayakan
murid, mempersiapkan mereka menjadi individu yang kreatif, kritis, dan
bertanggung jawab di masa depan.
Kesimpulan Akhir
dan Keterkaitan Antar Modul
Modul-modul dalam
Program Guru Penggerak ini saling terkait dalam membangun kompetensi
kepemimpinan dan pengambilan keputusan yang beretika. Dari dilema etika hingga
pengambilan keputusan berbasis prinsip moral, saya telah belajar bagaimana
menerapkan pemahaman ini dalam konteks pendidikan. Dengan integrasi
nilai-nilai, coaching, dan kesadaran sosial-emosional, saya merasa lebih
siap untuk menghadapi tantangan di lingkungan pendidikan.
Pemahaman tentang
Konsep Dilema Etika dan Pengambilan Keputusan
Saya kini lebih
memahami konsep dilema etika, 4 paradigma pengambilan keputusan, serta 9
langkah pengambilan keputusan. Pengalaman belajar ini mengubah cara saya dalam
menghadapi situasi kompleks, membantu saya membuat keputusan yang lebih
bijaksana dan berdasarkan prinsip moral yang kuat.
Pengalaman dalam
Pengambilan Keputusan pada Situasi Moral Dilema sebelum Mempelajari Modul
Sebelum
mempelajari modul ini, saya pernah mengalami dilema moral saat harus menegur
murid yang melakukan pelanggaran namun tetap ingin menjaga harga diri mereka.
Bedanya, setelah mempelajari modul ini, saya menjadi lebih terstruktur dalam
pendekatan. Saya memahami bagaimana menggunakan paradigma etika dan
langkah-langkah yang tepat, sehingga pengambilan keputusan menjadi lebih
efektif dan mempertimbangkan berbagai sudut pandang.
Perubahan dalam
Cara Pengambilan Keputusan Setelah Mempelajari Modul
Sebelumnya, saya
cenderung mengambil keputusan secara instingtif dan berdasarkan pengalaman
pribadi. Setelah belajar dari modul ini, saya lebih reflektif, menggunakan
paradigma yang diajarkan untuk mempertimbangkan dampak etis dari keputusan
saya. Hal ini membuat proses pengambilan keputusan lebih matang dan didasarkan
pada prinsip-prinsip etika yang kuat, sehingga saya lebih percaya diri dalam
membuat keputusan yang tepat.
Pentingnya
Mempelajari Topik Modul ini bagi Saya sebagai Individu dan Pemimpin
Topik ini sangat
penting karena membantu saya menyadari tanggung jawab moral dalam setiap
keputusan yang diambil. Sebagai individu, saya belajar pentingnya berpegang
teguh pada nilai-nilai etika. Sebagai pemimpin, saya lebih mampu menciptakan
lingkungan yang adil, aman, dan kondusif bagi perkembangan murid, serta menjadi
teladan dalam pengambilan keputusan yang etis dan berorientasi pada kepentingan
bersama.
Penutup
Belajar tentang pengambilan keputusan dalam Program Guru Penggerak bukan
hanya memberikan pemahaman teoritis, tetapi juga keterampilan praktis yang
dapat diterapkan di lapangan. Dengan refleksi ini, saya berharap dapat terus
menjadi pemimpin pembelajaran yang berlandaskan nilai-nilai etika dan
memberdayakan murid-murid saya untuk meraih masa depan yang lebih baik.