Tuesday, 18 September 2018

EMPATI

Menurut KBBI, empati berarti keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain. Dalam bahasa sederhana, empati berarti ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Empati berarti turut serta dalam suasana hati sesama.

Seseorang yang memiliki sikap empati tentu saja karena dia memiliki kualitas diri yang mendukungnya. Dia bisa tertawa, terharu, menangis, ataupun terluka bersama orang lain, tentu karena dia memiliki perasaan. Dia mampu mendengarkan orang lain karena dia adalah seorang pendengar yang baik. Dia cepat tegerak hati terhadap kesulitan orang lain karena dia adalah pribadi yang peduli. Dia tanggap terhadap kebutuhan sesamanya karena dia memiliki kepekaan. Di atas segalanya, seseorang yang mampu berempati adalah dia yang di dalam dirinya ada kasih. Kasih telah merajai dirinya.

Kualitas diri seperti inilah yang menggerakkan hati Sang Kasih untuk menghidupkan kembali seorang pemuda. Putra tunggal janda dari Nain itu dibangkitkan oleh karena belas kasihan-Nya. Kasihlah yang mendorong-Nya untuk berempati. Suatu sikap batin yang berbuah dahsyat. Dengan demikian, kasih yang melandasi sikap empati itu menghidupkan. Itulah kekuatannya.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita berjumpa dengan banyak orang yang menuntut perhatian kita. Ada orang sakit, menderita, atau sesama yang tertekan hidupnya oleh karena aneka persoalan hidup. Berbekal semangat empati, kita bisa hadir sebagai sesama bagi mereka. Spiritualitas empati menghadirkan berita gembira bagi sesama. Untuk itu marilah kita menjadi agen-agen pembawa sikap empati dalam hidup sehari-hari. Kita akan berjumpa dengan semakin banyak orang yang penuh gembira menjalani hidupnya. Sikap empati yang kita berikan menggembirakan orang lain.

 Walter Arryano, BHK | 18.09.2018
Readmore → EMPATI